Oleh: Retno Cahyaningsih (9/10/2024)
Apa Itu Market to Book Ratio? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Market to Book Ratio adalah salah satu rasio keuangan penting yang digunakan oleh investor untuk mengukur apakah suatu perusahaan overvalued atau undervalued di pasar. Rasio ini membandingkan nilai pasar (market value) dari sebuah perusahaan dengan nilai buku (book value) dari aset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Rumus Market to Book Ratio:
Market to Book Ratio = Market Value / Book Value
Market Value per Share: Harga saham perusahaan di pasar.
Book Value per Share: Nilai ekuitas perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar.
Mengapa Market to Book Ratio Penting?
Menilai Nilai Perusahaan: Rasio ini membantu investor memahami apakah saham suatu perusahaan dihargai lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai asetnya. Jika nilai pasar lebih besar dari nilai buku, artinya pasar menghargai prospek masa depan perusahaan.
Mendeteksi Saham Undervalued dan Overvalued:
Rasio > 1: Menandakan bahwa saham perusahaan dihargai lebih tinggi dari nilai buku asetnya, sering dianggap sebagai tanda overvalued.
Rasio < 1: Menunjukkan bahwa saham perusahaan dihargai lebih rendah dari nilai bukunya, yang bisa menjadi peluang bagi investor mencari saham undervalued.
Membandingkan Perusahaan dalam Industri yang Sama: Investor dapat menggunakan rasio ini untuk membandingkan beberapa perusahaan dalam industri serupa. Perusahaan dengan M/B Ratio lebih tinggi dianggap lebih efisien dalam memanfaatkan asetnya untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham.
Cara Menghitung Market to Book Ratio:
Sebagai contoh, jika harga saham suatu perusahaan adalah Rp50.000 dan nilai buku per lembar sahamnya adalah Rp25.000, maka rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:
50.000 / 25.000= 2
Ini berarti pasar menghargai perusahaan tersebut dua kali lipat dari nilai aset bersihnya.
Keuntungan dan Keterbatasan Market to Book Ratio
Keuntungan:
Sederhana dan Mudah Dipahami: Rasio ini mudah digunakan dan memberikan gambaran langsung mengenai penilaian pasar terhadap perusahaan.
Alat Pembanding yang Berguna: Berguna dalam membandingkan perusahaan dalam industri yang sama.
Keterbatasan:
Tidak Memperhitungkan Aset Tak Berwujud: Perusahaan dengan aset tak berwujud seperti paten, hak cipta, atau goodwill mungkin terlihat undervalued meskipun sebenarnya sangat bernilai.
Tidak Sesuai untuk Sektor Tertentu: Dalam sektor dengan aset fisik yang besar, seperti industri manufaktur, rasio ini mungkin tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan.
Kesimpulan
Market to Book Ratio adalah alat yang bermanfaat bagi investor untuk menilai apakah sebuah perusahaan dihargai dengan benar di pasar. Dengan memahami rasio ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam menentukan apakah akan membeli atau menjual saham suatu perusahaan. Namun, rasio ini sebaiknya digunakan bersama dengan metrik keuangan lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh.